Saturday, 14 August 2010

al-kisah ~ Ibrahim bin Adham

Alkisah... Suatu hari, seorang tokoh sufi besar, Ibrahim bin Adham, berkeinginan untuk memasuki sebuah tempat pemandian umum. Penjaganya meminta wang bayaran untuk masuk. Ibrahim menggeleng dan mengaku bahwa ia tak punya wang untuk membayarnya.

Penjaga tempat pemandian lalu berkata,
“Jika engkau tidak punya wang, engkau tak boleh masuk.”

Ibrahim seketika menjerit dan tersungkur ke atas tanah. Dari mulutnya terdengar ratapan-ratapan kesedihan. Para pejalan yang lewat berhenti dan berusaha menghiburnya. Seseorang bahkan menawarinya wang agar ia dapat masuk ke tempat pemandian tersebut.

Ibrahim menjawab,

“Aku menangis bukan karena ditolak masuk ke tempat pemandian ini. Ketika si penjaga meminta wang untuk bayaran masuk, aku langsung teringat pada sesuatu yang membuatku menangis. Jika aku tak diizinkan masuk ke pemandian dunia (juga ke dalam rumah syaiton)ini dengan percuma, (kecuali jika aku membayar tiket masuknya), harapan apa yang boleh kumiliki agar diizinkan memasuki surga (rumah para nabi dan orang soleh)? Apa yang akan terjadi padaku jika mereka menuntut: Amal soleh apa yang telah kau bawa? Apa yang telah kau kerjakan yang cukup berharga untuk membolehkan kau dimasukkan ke surga? Sama ketika aku diusir dari pemandian karena tak mampu membayar, aku tentu tak akan dibenarkan memasuki surga jika aku tak mempunyai amal soleh apa pun. Itulah sebabnya aku menangis dan meratap.”
Dan orang-orang di sekitarnya yang mendengar ucapan itu langsung terjatuh dan menangis bersama Ibrahim.

" Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti oang-orang yang lupa kepada Allah lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasiq."
QS. Al Hasyr (59):18-19

0 komentar: