bahagian2
Saturday, 15 January 2011
Monolog ku
“bagaimana harus aku nyatakannya?”
Segala-galanya seperti sangat rumit untuk dimengertikan.
Bukan hanya padaku, malahan pada insan laen yang amat aku sayang.
Aku paling tidak gemar buat pilihan, itu yang paling aku benci.
Namun, itulah yang terpaksa aku lalui.
Barangkali, baek bagi kita, sebaliknya pula Dia tentukan.
Maka benarlah sekali firmanNya.
Aku sayang mak. Aku juga sayang kakak.
Aku tak mintak akk untuk selalu memahami aku.
Tapi, aku benar-benar buntu dan dalam kesempitan.
Tidak tahu bagaimana lagi harus aku jelaskan.
Aku bukan manusia sempurna.
Malah, untuk menjadi yang baek pun belum pun aku mampu.
Tapi, apa yang aku janjikan, akan sedaya upaya akan ku kotakan.
Tambahan pula pada insan-insan yang aku sayang.
Kakak. Aku harap dia mengerti.
Walau apa pun yang terjadi, aku akan tetap menyayanginya seperti nyawaku sendiri.
Seandainya, itu takdirNya yang telah Dia tetapkan, maka aku wajib redho.
Namun, ukhwah ini tidak akan sesekali terhakis walau seinci.
Ingatlah. Kita selalu jauh, namun hati kita selalu dekat.
Ya. Kadang-kadang aku terlalu sibuk. Tapi aku xpernah lupakan akk.
Sedaya upaya aku akan mesej dan telefon akk.
Kalau pun tak sempat buat salah satu daripadanya, HATI aku masih jua merinduimu duhai kakak.
Jika boleh aku minta, walau sudah sekian banyak permintaanku terhadapmu…
Tapi untuk kali ini dan selamanya, tolong jangan akk sama kan aku dengan sahabat-sahabat
akak yang dahulunya pernah melupakan ikatan persahabatan yang suci.
Kerana aku, bukan seperti mereka. Keluarga adalah segala-galanya buatku.
Dan kakak adalah keluarga ku sendiri.
Mana mungkin aku mampu lupakan kakak.
Aku…
Aku cuma mahu akak cuba belajar untuk terima…
Aku tahu aku tak layak untuk menyatakannya…
Tapi aku merayu.
Jangan sama kan aku dengan kawan-kawanmu dahulu.
Aku sayang kakak.
Aku tak sanggup lihat akak mengelak dari berbicara perihal diriku yang akan dijodohkan suatu saat nanti
Aku tahu kakak bersedih hati.
Begitu cepat masa berlalu meninggalkan kita.
Aku sendiri tak sanggup menghadapinya sendirian.
Tapi, seandainya kakak tidak mampu menerimanya,
Apa pula akan jadi denganku?
Aku susah hati. SANGAT susah hati.
Aku sayang kakak.
Tapi bila mana setiap kali kita berbicara tentang tersebut, kakak pasti sedih dan mengelaknya.
Aku sendiri tidak tahu pada siapa harus aku mengadu melaenkan hanya padaNya.
Aku teringin benar berkongsi rasa dengan kakak…
Tapi, terpaksa aku pendamkannya saja.
Banyak lagi yang terpendam di hati ni.
Tapi cukuplah sekadar ini dahulu.
Hanya dengan cara ini, sedikit sebanyak dapat aku luahkan.
Adek sayang kakak selamanya.
catatan kakakcomot pada 19:32 0 komentar
Monday, 20 December 2010
Wednesday, 15 December 2010
laparrr...
sian adekakk lapa... akak banje makan k...
memula laksa asam pebret adek...
pastu ni plak
satay ayam, pun pebret adek gak...
pastu lagi...
kentang goreng...pun pebret pebret adek...
lagi...
daging bakar... lagi best klo cicah air asam kan dek. he.
pebret adek gak kan nih! ;=P
ni la tokmiah...
sedapnye klo makan gitu je. makan ngan roti tu pun sedap gak, lagi2 klo +telur+kentang+terung... hehehe
harap2 adek mimpi sume2 ni... x la lapa sangat...
catatan kakakcomot pada 01:46 0 komentar
juzuk kaseh kakak
Wednesday, 8 December 2010
Thursday, 2 December 2010
Wednesday, 1 December 2010
siapakah sahabat sejati?
“Tak ada sahabat sejatimu kecuali dia yang paling tahu aibmu,
dan tidak ada (sahabat seperti itu) kecuali Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
Sebaik-baik sahabatmu adalah yang menuntutmu,
tetapi sama sekali tuntutan itu tidak ada kepentingannya darimu untuk-nya.”
~Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary~
Tak ada yang lebih tahu aib kita secara detil dan rinci melainkan Allah swt, karena Dia-lah yang tak pernah meninggalkan anda ketika anda dalam kondisi hina dan tidak menolak anda ketika anda dalam kondisi sangat kurang, bahkan senantiasa mengasihi anda dalam situasi apa pun.
Pada saat begitu Dia memerintahkan anda dan melarang anda, namun anda maksiat pada-Nya, namun Dia tidak meninggalkan anda, bahkan dengan rasa belas kasih-Nya Dia memanggilmu untuk datang kepada-Nya di saat anda alpa.
Namun jika yang tahu aib anda secara detil itu adalah makhluk, maka para makhluk pun justru meninggalkan anda dan melempari anda atas perbuatan anda selama ini. Namun Allah Swt dengan segala cinta dan kasih sayang-Nya senantiasa malah menjaga anda. Namun yang menyadari itu sangat sedikit.
Allah Swt tidak pernah meminta imbal balik kita dibalik perlindungan, perintah, tuntutan dan larangan-Nya. Sedangkan pergaulan dan persahabatan dengan makhluk penuh dengan tuntutan dan kepentingan. Maka sahabat sejati sesungguhnya yang menyadarkan kepentingan yang kembali pada diri kita, hal-hal yang berguna maupun hal-hal mana yang berbahaya.
Namun rasa yaqin yang rendah dan lemah membuat anda terhijab dari semua itu. Karena itu Ibnu Athaillah melanjutkan:
“Seandainya cahaya yaqin memancar, pasti anda melihat akhirat lebih dekat padamu dibanding anda menempuhnya. Dan sungguh anda memandang keindahan dunia tak lebih dari reruntuhan fana yang tampak padanya.”
Dunia hanyalah khayal dalam wujudnya, apabila anda benar-benar tercerahi oleh cahaya yaqin. Ahmad bin Ashim al-Anthaky ra menegaskan, “Yaqin adalah nur yang dijadikan Allah swt dalam hati hamba-Nya, hingga ia melihat perkara akhiratnya dan cahaya itu membakar semua hijab antara Dia dan dirinya, sampai akhirat tampak begitu jelas dalam perspektifnya.”
Suatu hari Rasulullah Saw, bertanya kepada Haritsah ra, “Apa kabarmu pagi ini wahai Haritsah?”
“Saya dalam kondisi beriman yang benar,” jawab Haritsah.
Rasulullah saw, bersabda, “Setiap kebenaran ada hakikatnya, lalu apa hakikat imanmu?”
“Seakan-akan saya berada di Arasy Tuhanku benar-benar ditegakkan dan saya melihat ahli syurga sedang menikmati nikmat-nikmat-Nya di syurga dan ahli neraka sedang saling minta pertolongan,” kata Haritsah.
Rasulullah saw, bersabda, “Kamu sedang mengenal maka teguhlah. Seorang hamba yang qalbunya dicerahi cahaya oleh Allah….” (Al-Hadits).
Rasulullah saw, pernah bersabda, “Bila cahaya masuk dalam hati, maka hati akan lapang…”
Rasul saw, ditanya, “Wahai Rasulullah apakah ada tanda untuk mengenal itu?”
Beliau menjawab, “Merasa kosong di negeri tipudaya dan kembali pada negeri keabadian, serta mempersiapkan bekal mati sebelum waktunya tiba…”
[sumber]
catatan kakakcomot pada 12:27 0 komentar
juzuk tausiyyah
Tuesday, 30 November 2010
Muslimin yang baik
عَنْ عبد الله بن عمْرِو بْنِ العَاصِ يَقُولُ اِنَّ رَجُلا سَأَلَ رَسُولُ الله صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى الْمُسلِمِيْنَ خَيْرٌ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنَ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Dari Abdullah bin Amr bin Ash katanya: Bertanya seorang lelaki kepada Rasulullah s.a.w. : "Siapakah yang terbaik di antara kaum muslimin ini?"Jawab Rasulullah s.a.w. : "Ialah kaum muslimin yang terhindar dari bencana lidah dan tangannya"
~Hadis sahih riwayat Muslim~
catatan kakakcomot pada 21:55 0 komentar
juzuk hadits
Subscribe to:
Posts (Atom)